*— Ruαng Nαsihαt🕯️*
Translate
Friday, October 24, 2025
BAHAGIAKAN IBUMU
_Taatlah kepada orang tuamu, bukan karena takut dosa, tapi karena mereka adalah alasan kenapa kau bisa berdiri sampai hari ini. Mereka menahan lapar agar kau kenyang, menahan lelah agar kau bisa tenang. Kadang mereka tidak meminta banyak, hanya ingin mendengar suaramu, melihat wajahmu, atau sekadar tahu kalau kau baik-baik saja. Tapi anehnya, sering kali kita sibuk mencari perhatian dunia sampai lupa bahwa surga justru sedang menunggu di bawah telapak kaki mereka. Sadarlah, mereka tidak akan selamanya ada. Wajah yang dulu muda kini mulai menua, tangan yang dulu kuat kini mulai bergetar, dan langkah yang dulu cepat kini mulai goyah. Mereka mungkin tidak lagi banyak bicara, tapi doa mereka tetap mengiringi setiap langkahmu tanpa pernah berhenti. Pernahkah kau berpikir, berapa lama lagi waktu yang Allah beri untuk melihat senyum mereka? Jangan tunggu waktu menyesal baru kau sadar bahwa pelukan terakhir itu ternyata benar-benar yang terakhir. Jangan biarkan sibukmu mencuri waktu yang seharusnya bisa kau berikan untuk mereka. Dunia ini luas, tapi hati orang tua selalu sempit oleh rindu kepada anaknya. Kau mungkin mengejar sukses agar bisa membahagiakan mereka, tapi bagi mereka, bahagia itu sederhana, saat kau masih mau mendekat, masih mau mendengar, dan masih tahu cara menghormati. Kalau kau lelah dengan dunia, pulanglah. Di sana ada sepasang manusia yang selalu mendoakanmu tanpa pamrih, tanpa lelah. Di sana ada rumah yang tak akan pernah menolakmu, walau dunia sekalipun membuangmu. Dan bila suatu saat nanti mereka tiada, barulah kau tahu bahwa kehilangan terbesar bukan ketika dunia menjauh, tapi saat doa mereka tak lagi terdengar di bumi. Taatlah sebelum terlambat, berbaktilah selagi masih sempat. Karena setiap sujud mereka menyebut namamu, sementara kau entah di mana. Jangan tunggu penyesalan datang baru kau tahu betapa berharganya suara yang dulu sering kau abaikan. Sebab setelah mereka pergi, tidak ada panggilan yang sehangat “Nak” dari mulut seorang ibu, dan tidak ada nasihat yang setulus “Hati-hati di jalan” dari ayahmu. Dan jika kau merasa belum mampu membahagiakan mereka, jangan putus asa. Allah melihat setiap niat baikmu, setiap air matamu, setiap langkahmu untuk berusaha menjadi anak yang lebih baik. Mereka tidak menuntut kesempurnaan, mereka hanya ingin tahu bahwa kau masih berusaha. Selama kau berjuang dan tak berhenti memperbaiki diri, insyaAllah itu sudah cukup untuk membuat mereka tersenyum. Sebelum hari itu datang, sebelum bumi menjadi saksi penyesalanmu, rangkullah mereka. Minta maaf tanpa gengsi, ucapkan terima kasih tanpa menunggu momen. Karena cinta mereka adalah satu-satunya cinta yang tidak pernah berkurang, bahkan ketika kau sering mengecewakan. Berbaktilah sebelum kau hanya bisa menatap nisan. Doa orang tua adalah pintu yang tertutup ketika kau baru belajar mengetuknya. Selama mereka masih hidup, pulanglah, karena surga sedang menunggumu di sana._
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment